Proses Metamorfosis Belalang

Metamorfosis Belalang yaitu proses perubahan bentuk belalang yang melalui tiga tahap yaitu fase telur, fase nimfa dan fase belalang dewasa.

Proses Metamorfosis Belalang
eBIOLOGI.COM

Jenis Metamorfosis Belalang Adalah tidak sempurna karena serangga ini tidak mengalami tahap pupa atau kepompong.

Belalang dianggap sebagai salah satu hama bagi tumbuhan, tetapi keberadaannya tetap penting karena mampu menjaga keseimbangan ekosistem sawah.

1. Tahap Stadium Telur

Metamorfosis Belalang pada tahapan pertama yaitu tahap stadium telur atau fase telur. Telur belalang berasal dari sel betina yang dibuahi oleh belalang jantan dengan sprematozoa miliknya. Telur belalang diletakkan oleh belalang betina di berbagai tempat sekitarnya seperti tanah, dedaunan dan batang.

Bentuk telur belalang yaitu seperti satu butir beras. Proses pembuahan betina mampu menghasilkan 10 hingga 200 butir telur.

Pada wilayah yang beriklim subtropis, belalang betina menyimpan telurnya di bawah tanah dengan kedalaman sekitar 3 hingga 4 dari permukaan. Tujuan disimpan didalam tanah yaitu untuk menjaga telur agar tidak rusak karena suhu dingin ketika musim salju.

Waktu penetasan telur belalang bermacam-macam tergantung dari kondisi lingkungannya. Daerah yang beriklim tropis membuat telur belalang lebih cepat menetas.

Telur dapat mengalami masa dorman hingga 10 bulan sebelum menetas di awal musim panas pada daerah yang beriklim subtropis. Telur-telur yang menetas menjadi bayi belalang atau bayi belalang yang disebut nimfa.

2. Tahap Stadium Nimfa

Setelah telur belalang menetas, maka akan menjadi nimfa atau belalang kecil yang belum memiliki sayap dan alat reproduksi.


Nimfa ketika baru menetas berwarna putih dan akan berubah menjadi hijau atau coklat ketika sudah terpapar oleh sinar matahari dalam waktu yang lumayan lama.

Tahap stadium nimfa berlangsung sekitar 25 hingga 40 hari. Ketika dalam tahapan ini, nimfa hanya memakan dedaunan saja dan ganti kulit atau instar sebanyak 4 hingga 6 kali. Banyak sedikitnya pergantian kulit yang terjadi bergantung pada suhu dan kelembapan lingkungannya.

Pada instar yang terakhir tepatnya ketika ke 30 hingga 40 hari, nimfa mulai memiliki sayap yang kecil pada bagian tubuhnya.

Munculnya sayap ini menjadi fase terakhir di tahap stadium nimfa dan beralih ke stadium belalang dewasa. Sebentar atau lamanya tahap nimfa tergantung pada spesies dan kondisi cuaca terutama suhu dan kelembabannya. Ukuran nimfa akan bertambah dan bantalan sayap semakin berkembang ketika serangga mengalami masa meranggas.

3. Tahap Stadium Belalang Dewasa

Tahap terakhir yaitu tahap stadium belalang dewasa setelah tahap stadium nimfa sudah dilalui. Umur belalang diperkirakan mampu bertahan hingga 12 bulan, meskipun dalam kelangsungan hidupnya belalang menjadi makanan lezat oleh para predator yaitu burung, tikus dan kadal.

Belalang dewasa memiliki sayap yang lengkap dan kuat serta dapat digunakan untuk terbang. Selain itu, sistem reproduksinya pun sudah matang dan siap untuk digunakan.

Sistem reproduksi akan menghasilkan telur belalang yang baru ketika sudah mengalami proses pembuahan dengan pasangannya. Belalang dewasa akan memperoleh kematangan seksual dalam waktu 15 hari dan bertahan hingga 30 hari.

Metamorfosis Belalang termasuk ke dalam contoh metamorfosis yang tidak lengkap. Belalang tidak melalui fase kepompong dalam proses dari telur belalang hingga menjadi belalang dewasa.

Waktu dari telur belalang hingga menjadi belalang dewasa cukup bervariasi tergantung pada kondisi daerah tersebut. Waktu yang paling lama dihabiskan dalam tahap metamorfosis belalang yaitu ketika fase telur dimana belalang dapat menetas hingga 10 bulan.

Originally posted 2020-05-12 15:47:58.


1 thought on “Proses Metamorfosis Belalang”

Leave a Comment

Tutup Iklan