Proses Metamorfosis Lalat

Metamorfosis lalat terjadi dalam waktu yang cukup singkat hanya dalam hitungan hari. Habitat yang dipilihnya untuk bermetamorfosa pun terbilang kotor dan bau sehingga dianggap sebagai sumber bakteri penyebab penyakit.

Proses Metamorfosis Lalat
SeputarIlmu.Com

Jenis metamorfosis lalat adalah sempurna karena perubahan yang dimilikinya melalui proses yang kompleks mulai dari telur, larva, kepompong, hingga imago (lalat dewasa). Masing-masing fase mempunyai karakteristik dan pola yang berbeda-beda.

Saya akan menjelaskan secara lebih detail mengenai tahapan-tahapan yang dilalui lalat mulai dari telur hingga menjadi dewasa dan siap bereproduksi. Silakan kamu simak ulasan lengkapnya pada keterangan di bawah ini:

Konten

1. Telur

Fase pertama dari metamorfosis pada lalat adalah telur dimana proses pembuahan sel spermatozoa pada sel telur lalat betina dinyatakan berhasil. Telur lalat tersebut memiliki bentuk yang lebih lonjong, panjang, dan berwarna putih dengan ukuran mencapai 1-2mm.

Telur yang dihasilkan dalam sekali reproduksi sangatlah banyak hingga mencapai 900 butir. Selanjutnya, telur-telur tersebut akan diletakkan secara berkelompok pada tempat-tempat yang kotor dan bau, seperti makanan busuk, kotoran, atau bangkai.

Tempat yang kotor dan menjijikan memang dianggap sebagai habitat paling aman dan jauh dari predator untuk telur-telur tersebut. Uniknya, proses embrionik atau penetasan telur menjadi larva sangatlah singkat karena hanya membutuhkan waktu 1 hari.

2. Larva

Setelah melalui fase penetasan, telur akan berubah menjadi larva atau yang kamu kenal sebagai belatung. Larva mengkonsumsi sumber makanan yang berasal dari kotoran yang menjadi tempat tinggalnya sejak masih berupa telur.

Larva juga akan mengalami proses pergantian kulit beberapa kali yang disebut dengan istilah molting atau instar. Selama melewati proses pergantian kulit, larva tersebut akan mengalami pertumbuhan sehingga tubuhnya semakin membesar.


Metamorfosis lalat pada tahapan ini juga berlangsung cukup singkat yaitu dalam waktu 2 hari saja. Pada fase pergantian kulit yang terakhir, biasanya larva akan mencari tempat bernaung yang aman untuk mempersiapkan diri menjadi pupa.

3. Pupa

Demi menjadi seekor lalat yang sempurna, larva harus melakukan masa bertapa agar menjadi kepompong atau pupa. Tubuh larva yang tadinya lunak berangsur-angsur menjadi keras dan berwarna kecoklatan.

Larva biasanya akan memilih tempat yang jauh dari sinar matahari dan gelap sebagai habitat selama menjadi pupa. Hal ini dikarenakan tempat tersebut dianggap sebagai lokasi yang aman untuk sistem pertahanan diri dari para predatornya.

Waktu yang dibutuhkan oleh kepompong untuk menjadi lalat kurang lebih 1 minggu. Pada usia menginjak 3-6 hari, akan terlihat sepasang sayap di sela-sela kokon yang terus membelah.

4. Imago

Imago merupakan tahapan paling akhir dalam proses metamorfosis pada lalat. Istilah imago merupakan bahasa ilmiah untuk seekor lalat yang telah berusia dewasa dan siap untuk bereproduksi.

Lalat dewasa yang telah berhasil keluar dari kokon dinilai sudah mandiri dan bisa mencari makanan sendiri. Serangga tersebut biasanya akan mencari sumber makanan dari zat-zat organik yang mulai membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.

Masa hidup lalat dewasa sangatlah singkat hanya mencapai usia 21 hari. Namun, pada usia ke 3 hari setelah melewati masa pupa, lalat dewasa sudah dinyatakan siap untuk melakukan perkawinan dengan lawan jenisnya.

Metamorfosis lalat yang sangat singkat tersebut memang terbilang unik dan menarik untuk dikupas. Sayangnya, keberadaan serangga ini memang seringkali dikeluhkan oleh manusia yang merasa terganggu dengan kedatangan nya.

Originally posted 2020-05-14 15:46:09.


Leave a Comment

Tutup Iklan