Berikut ini kami berikan beberapa contoh text anekdot:
1. Direktur dan Pengamen
Suatu hari, ada seorang direktur bertemu dengan seorang pengamen jalanan. Lalu, terjadilah percakapan alot di antara keduanya.
Direktur : “Mas, abis ngamen pasti capek, ya?” Tanya direktur.
Pengamen : (Menjawab dengan nada datar), “Biasa saja Pak, bahkan saya sudah kenyang gara-gara makan tiga kali”
Direktur : (Kaget mendengar jawaban pengamen)
Pengamen : (meneruskan) “Tadi saya juga baru saja makan, dengan keluarga besar di restoran cepat saji di sana tuh”
Direktur : (penasaran, lalu bertanya) “Memang gaji masnya berapa ya per bulannya?”
Pengamen : (Menjawab pertanyaan itu dengan detail, ia menyebutkan bahwa gaji per bulannya sebesar 25 juta) “Cuma 25 juta kok Pak..”
Direktur : Eh..
Mendengar itu direktur pun terheran-heran, bagaimana bisa? Padahal dia saja yang lulusan S2, hanya mendapatkan gaji sebesar 8 juta per bulannya.
Baca Juga: pengertian deskripsi
2. Sihir Penghapus
Mama dan meme sedang duduk berpasangan dan sedang fokus mengerjakan soal ujian. Seperti biasanya, Mama tidak membawa penghapus nya karena selalu hilang (menyangkal).
Mama : Me, boleh pinjem penghapusnya?
Meme : Hmm aku aja baru beli ini. Terus penghapus yang kamu pinjam kemarin kamu taruh mana?
Mama : Hmmm… Kan kemarin penghapusnya dipinjam Sari.
Meme : Ya itu kan tanggung jawab kamu. Kan kamu yang pinjem pertama.
Mama terdiam tanpa kata, ya memang dia yang salah karena lupa memintanya ke Sari. Beberapa menit kemudian, ujian selesai. Mereka pun pergi ke kantin sekolah untuk membeli makan.
Momo : Meme, kemarin katanya kamu mau belajar sulap ya, mana?
Meme : Gak deh, aku pengen belajar ke Mama aja, ya kan ma?
Mama : Eh… emang kapan aku bisa sulap? Aku mah gak bisa.
Meme : Siapa bilang.. Jangan bohong.. Buktinya setiap hari kamu udah sihir penghapus ku jadi menghilang kan?
Mama dan Momo diam merasa malu.
Mama : Iya-iya Me… Besok ku ganti penghapus mu!!!!
3. Tukang Roti dan Pembeli
Di pagi yang masih segar itu, tukang roti berkeliling kampung membunyikan bel khasnya. Beberapa saat kemudian, ada anak kecil yang memanggil-manggil tukang roti tersebut.
Pembeli : Bapak jual roti apa aja?
Penjual : Banyak dek, bisa langsung pilih yang adek suka.
Anak kecil itu pun menunjuk sebuah roti yang ada di dalam etalase. Dengan telaten, penjual menerangkan semua roti yang ia jual.
Penjual : Ada roti rasa mangga, duren, daging, cokelat, dan masih banyak lagi.
Pembeli : Loh Bapak ini gimana sih, jualan roti kok yang disebutin buah-buahan. Bapak gak serius jualan ya? Coba aku mau roti yang beneran roti.
Penjual : Loh ini semua roti dek.. Cuma rasanya saja yang buah-buahan.
Pembeli : Ih bapak nih bercanda ya? Mana mungkin ada roti kayak gitu. Roti sama buah itu beda lho Pak!
Penjual : Serah dah!!! Yaudah Bapak gak jadi jual roti ke kamu dek!
Sekian contoh teks anekdot. Semoga membantu tugas sekolahmu ya kawan!
Jenis teks anekdot | Unsur teks anekdot | Ciri teks anekdot
Fungsi teks anekdot | Struktur teks anekdot | Kaidah teks anekdot
Originally posted 2020-04-12 18:35:03.