Pengertian Ideologi Fundamentalisme dan Ciri-Cirinya

Setiap ideologi yang hadir dalam dunia ini pasti memiliki tujuan masing-masing, karena ideologi merupakan sesutu dasar yang digunakan dalam setiap negara untuk mengatur masyakatnya, kemana negara tersebut akan diarakhkan maka tergantung pada ideolog yang dipakai.

Definisi Ideologi Fundamentalisme

Ideologi beradal daru dua kata ‘idea’ dan ‘logi’ yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘logo’. Kata ‘idea’ berarti gagasan, pandangan, pendapat, ide, dan buah pikiran. Dan kata ‘logo’ yang berarti pengetahuan, dan ilmu.

Jadi ideologi merupakan suatu pandangan atau ide tentang sebuah kajian ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai dasar dalam menetukan sebuah arah dan tujuan. Sedangkan pengertian ideologi menurut para ahli sebagai berikut:

  • Thomas H, berpendapat bahwa ideologi merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam melindungi kekuasaan pemerintah supaya dapat bertahan serta mengatur rakyatnya.
  • Francis Bacon, ideologi merupakan sintesis pemikiran yang mendasari dari sebuah konsep hidup.
  • Gunawan Setiardjo, mengemukakan bahwa ideologi merupakan sekumpulan ide atau pandangan yang menciptakan hukum dalam kehidupan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah sekumpulan dari gagasan yang tersistem yang menjadi landasan dalam sebuah negara yang digunakan dalam mengatur masyarakat.

Pengertian fundamentalisme berdasar bahasa / etimologi yaitu KBBI, fundamentalisme merupakan doktrin yang lebih mengarah untuk memperjuangakan suatu secara radikal. Fundamentalisme merupakan sebuah paham yang memiliki keinginan untuk mengembalikan keyakinan mereka sebagai landasan atau fondasi dalam kehidupannya.

Baca juga : Pengertian Ideologi Liberalisme, Sosialisme, Komunisme, Fasisme, Fundamentalisme

Menurut Frans Magnis-Suseno, fundamentalisme merupakan paham teologis atau keagamaan yang seseorang menjalani seluruh pandangan dunia dan kehidupannya di dasarkan pada agama yang sesuai dengan kita suci.

Jadi ideologi fundamentalisme merupakan sebuah paham yang menggunakan agama sebagai sistem politik mereka yang mana hal tersebut menggunakan kitab suci sebagai landasan mereka.

Sejarah Ideologi Fundamentalisme

Istilah fundamentalisme yang pertama kali sebenarnya untuk menjuluki kaum Kristen Penginjil yang ada di Amerika. Dimana pada abad ke-19 melawan adanya karya dari Darwin mengenai teori evolusi dan mengkaji degan sungguh-sungguh mengenai penafsiran harfiah dan mengamalkan Bibel secara murni.


Pada mulanya istilah fundamentalisme ini diberikan kepada golongan yang mempecayai akan segera datangnya hari kimat, namun dengan perubahan zaman istilah tersebut digunakan untuk golongan yang memiliki keyakinan secara keseluruhan.

Maksud dari adanya ideologi fundamentalisme adalah supaya dapat merawat landasa-landasan kepecayaan serta untuk melawan upaya dalam mengartikan Bibel kembali serta teologi dalam kerangka pengetahuan modern.

Baca juga : Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Indonesia, Peran & Fungsinya

Sampai saat ini ada beberapa negara yang masih menganut ideologi fundamentalisme antara lain: Roma (ajaran Vatikan), Arab Saudi (ajaran Islam), Tibet (ajaran Budha), India (ajaran Hindu), China (ajaran Kong Ho Cu dan Taoisme), Israel (ajaran Yahudi), dan Jepang (ajaran Shito).

Ciri-Ciri Ideologi Paham Fundamentalisme

Paham ini memiliki beberapa ciri, antara lain:

  1. Paham fundamentalisme menggunakan pandangan yang mengarah pada ortodoksi, eksklusifisme, tidak terbuka, terlalu militan dan sifat radikalnya.
  2. Ideologi ini mengarah kepada gerakan pemurnian dalam ajaran agama yang mana sebelunya telah tercemar oleh ideologi-ideologi modern, misalnya: humanisme, liberalisme, fasisme, dan lain-lain.
  3. Dalam paham ini menggunakan acuan yang masih bersifat terkstual seperti yang terdapat dalam kitab suci serta tidak mengenal secara kontekstual yang selalu mengikuti zaman.
  4. Golongan fundamentalisme mempercayai bahwa hanya golongan merekalah yang mahir dalam menafsirkan agama secara benar, tetapi untuk golongan selain dari fundamentalisme dianggap menyimpan dan harus dihancurkan demi kemurnian ajaran agama.

Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Fundamentalisme

Dalam setiap negara memiliki ideologi yang berbeda-beda, dengan memperimbangkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki disetiap ideologi. Untuk itu, dibawah ini akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari ideologi fundamentaisme.

Kelebihan Ideologi Fundamentalisme

Dibawah ini merupakan 3 kelebihan ideologi fundamentalisme, yaitu:

  1. Dalam paham fundamentalisme, golongannya sangat perpegang teguh terhadap teologi serta agama yang mereka yakini.
  2. Mereka memiliki religiusitas yang tinggi dalam agamanya masing-masing.
  3. Golongan ini sangat patuh terhadap ajaran agama, sehingga mereka mampu menjauhi larangan dan melaksanakan segala perintah Tuhan meraka.

Kekurangan Ideologi Fundamentalisme

Dibawah ini merupakan 2 kekurangan dari ideologi fundamentalisme, yaitu:

  1. Golongan fundamentalisme tidak hanya memperdalam dan menghayati tentang teologinya saja tetapi mereka juga bersikap militan terhadap agama lain. Mereka memerangi agama lain, karena mereka beranggapan bahwa agama yang mereka anut adalah agama yang benar.
  2. Kurang adanya rasa toleransi dalam individu mereka, sehingga tidak segan-segan untuk memerangi agama lainnya.

Demikian penjelasan dalam kesempatan kali ini yaitu pengertian fundamentalisme dan ciri-cirinya, jika masih ada pertanyaan sihkan berkomentar dibawah ini. Semoga artikel ini bermanfaat.

Originally posted 2018-05-28 05:13:00.


Leave a Comment

Tutup Iklan