Apresiasi seni merupakan sebuah cara menghargai eksistensi sebuah karya seni yang ditunjukkan dengan berbagai bentuk. Sadar atau tidak sadar, setiap orang tanpa terkecuali pasti bisa dan biasa melakukan ini. Kenapa? Karena bentuk menghargai seni sendiri bermacam-macam, bisa dengan mendengarkan musik, menonton pertunjukan drama/teater, dan lain-lain.
Mengapresiasi terhadap keberadaan & keagungan karya seni sebagai bagian dari kehidupan merupakan satu hal yang cukup penting. Kita tahu bahwa saat ini telah banyak anak muda yang mulai bergeser dari tradisi menyukai karya-karya seni menjadi lebih menyukai karya modern. Sebenarnya hal ini bukan murni kesalahan generasi muda tersebut saja tetapi juga ketidakpekaan kita sebagai generasi awal untuk mengenalkan pada mereka tentang seni.
Sebetulnya, semakin kita paham dan mau menularkan semangat mengapresiasi maka sangat mungkin karya seni Indonesia akan mendunia. Selain itu dengan semangat mengapresiasi terhadap sebuah karya sensi maka turut membuat pencipta seni tersebut percaya diri.
Tapi sebelum jauh membahas seperti bagaimana gambaran umum tentang karya seni, kita akan coba ulas dari awal mulai dari pengertiannya. Harapannya Anda semakin paham seperti apa karya seni yang patut diapresiasi dan tidak, lalu bagaimana cara/ekspresi mengapresiasinya.
Konten
Definisi Apresiasi Seni
Tentu Anda sudah cukup familiar dengan istilah seni, bukan? Sebab, hampir di setiap aspek kehidupan kita pasti selalu terselip sebuah karya seni. Misalnya, di sekolah sering ada pertunjukan drama antar kelompok maka itu juga bisa disebut bagian dari pameran seni.
Sebelum kita bahas pengertian secara umum dari apresiasi seni, kita akan coba ulas dulu pengertian masing-masing kata.
Definisi Apresiasi
Apresiasi sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti berupa penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu. Setiap apapun yang memiliki nilai karya maka berhak mendapatkan apresiasi. Jadi, kegiatan apresiasi ini tidak hanya berkaitan dengan seni saja, tetapi lebih dari itu, apa pun yang berwujud karya dapat diberi apresiasi.
Sementara itu, kata seni menurut kamus besar berarti sebuah karya yang bermutu dan memiliki nilai, baik secara moril maupun materiil. Setiap karya seni yang bernilai tinggi berpotensi untuk mendapatkan tempat di masyarakat. Sebab, tidak semua orang bisa menghasilkan kaya seni seperti yang dilakukan oleh orang tersebut.
Dari dua kata lengkap dengan pengertiannya di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa apresiasi seni ialah bentuk sikap dan penilaian terhadap karya seni. Jika mau dikaji lebih dalam lagi, apresiasi seni berarti penilaian terhadap sebuah karya seni mulai dari mengenali, memberi nilai, hingga sampai pada menghargai.
Adapun bentuk perwujudan dari apresiasi tersebut tentu juga berbeda-beda tergantung dari setiap individu yang menikmatinya. Bukan apa-apa sebab karakter dan kesukaan yang dimiliki setiap individu juga berbeda.
Jadi pada intinya, apresiasi terhadap seni bertujuan untuk memberi nilai pada karya-karya seni yang telah diciptakan. Dengan begitu apa yang menjadi keinginan dan cita-cita pegiat seni bisa terbayar lunas lantaran tersalurkan kepada penikmatnya.
Definisi Apresiasi Seni Etimologi
Kata apresiasi sendiri berasal dari Bahasa Latin, yaitu appretiatus yang artinya penilaian atau penghargaan. Appreciate dalam Bahasa Inggris berarti menentukan nilai, melihat karya, menikmati lalu menyadari keindahan karya seni tersebut untuk kemudian sebisa mungkin menghayatinya.
Jadi pada intinya mengapresiasi seni berarti berusaha mengerti mengenai sebuah karya seni dan mampu melihat sisi-sisi lain yang ada di dalam seni tersebut. Sehingga, secara sadar kita dapat menikmati dan menilai karya seni dengan seobjektif mungkin.
Apresiasi seni ialah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati serta penghargaan terhadap karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai dengan cara menghayati suatu karya seni.
Kegiatan Apresiasi
Beberapa kegiatan apresiasi diantaranya yaitu:
- Melakukan pengamatan untuk memahami
- Menilai atau mengevaluasi
- Mengkritik dan memberi saran
Kegiatan seni merupakan kegiatan yang khusus dan istimewa serta merupakan kegiatan yang memberikan kesan mengenai dunia dan sekitarnya melalui sentuhan artistik dan keindahan ciptaan yang ada. Terbentuk dari 2 kemungkinan yaitu afektif dan kreatif.
- Proses apresiasi afektif terjadi karena pengamat seni cepat mengalami empati dan rasa puas
- Proses apresiasi kreatif terjadi karena pengamat seni sadar dalam menghayati dan menilai menggunakan aspek logika untuk menentukan nilai suatu karya seni.
Definisi Apresiasi Seni Menurut Ahli
Menurut Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education, pengertian apresiasi pada seni ialah meliputi feeling, valualing, dan emphatizing. Yang mana ketiga poin tersebut merupakan suatu tindakan yang berhubungan dengan perasaan, penilaian, dan rasa empati pada karya seni.
Feeling, berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.
Valuing, sangat erat kaitannya dengan penilaian suatu karya seni.
Sedangkan emphatizing berkaitan dengan penghargaan terhadap sebuah karya seni seolah-olah penikmat seni tersebut turut berperan dalam penciptaannya.
Konteks apresiasi dari ketiga poin tersebut juga berbeda sebab tergantung pada masing-masing pribadi penikmat seni. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak contoh berikut ni.
Contoh Apresiasi Seni
Suatu hari ada seorang pegiat seni yang diundang untuk datang ke pameran seni yang digelar oleh sebuah instansi. Orang tersebut datang karena ingin mengenal dan melihat lebih dekat hasil karya seni benda yang dipamerkan lewat media sosial.
Kemudian saat tengah melihat-melihat, beberapa karya seni yang ada mampu menarik perhatiannya dan membuatnya ingin memberi penilaian. Menurut pandangannya, beberapa karya seni tersebut sangat menarik, hanya saja warnanya kurang meyakinkan. Dari situ ia pun menceritakan dan memperbincangkan penilaiannya kepada sesama penikmat seni.
Sebenarnya bentuk kegiatan lain yang termasuk dalam mengapresiasi karya seni memang cukup banyak dan mudah kita temui dalam keseharian kita.
Hal ini terjadi karena karya seni seperti ini sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana pun kita melangkah, maka akan menjumpai hasil-hasil karya seni, meski terkadang kita sendiri tidak menyadarinya.
Tujuan Mengapresiasi Seni
Apresiasi terhadap karya seni berarti memberikan penghargaan terhadap kreator seni itu sendiri. Oleh karenanya kegiatan apresiasi terhadap seni juga perlu adanya penegasan terhadap tujuan. Adapun tujuan dari apresiasi terhadap seni ada dua macam yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.
a. Tujuan Pokok
Tujuan pokok dari apresiasi terhadap seni adalah dalam bentuk turut memperkenalkan atau mempublikasikan karya seni tersebut secara luas. Baik itu melalui internet, media sosial maupun melaui kegiatan yang terpublikasi secara masif. Tujuan utamnya tentu aadalah agar karya seni tersebut bisa dinikmati oleh publik atau masyarakat luas secara mudah. Otomatis juga tujuan penciptaannya bisa tersampaikan dengan lebih baik.
Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuan dibuatnya.
b. Tujuan Akhir
Sementara itu untuk tujuan akhir dari apresiasi terhadap seni perlu ada tiga poin penting yang perlu dicapai. Ketiga poin tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memahami Unsur Estetika Karya Seni
Karya seni adalah buah dari pemikiran yang diciptakan oleh seseorang. Berkolaborasi dengan bakat dan kesukaan yang dimiliki sehingga terwujudlah sebuah karya yang unik. Nah, dengan melestarikan budaya apresiasi seni, maka kita juga secara otomatis mengetahui keunikan dan keindahannya.
Nilai keindahan (estetika) dari seni itulah yang menjadi “peluru” yang harapannya bisa dinikmati oleh banyak orang. Dengan sense of apretiationmaka harapannya kita mampu menjadi manusia yang tahu bagaimana menghargai sebuah karya. Artinya, keindahan dari karya seni yang kita nikmati kita balas dengan sikap apresiasi yang setinggi-tingginya.
2. Memacu Kreativitas
Orang yang biasa menikmati sebuah karya seni biasanya mudah untuk membuat ide permasalahan yang lebih baik. Para penyuka seni terbiasa dengan mendengar dan menyaksikan sesuatu secara total sebuah karya sehingga secara otomatis daya kreasi mereka turut berkembang.
Gejala awalnya tentu karena kita menyukai karya seni yang dipertontonkan lalu kita sendiri melakukannya. Kreatitivitas menjadi penting karena itu merupakan pemanfaatan dari eksistensi otak dan pikiran manusia. Dengan menyukai dan mengapresiasi sebuah karya seni maka daya kreasi kita lama-kelamaan juga akan meningkat.
3. Pelengkap Karya Seni Yang Lain
Dengan mengapresiasi karya sensi maka otomatis juga kita terbuka untuk mengapresiasi karya seni yang lain. Sebab, tujuan dari mengapresiasi seni diantaranya ialah menyempurnakan sebuah karya seni yang sudah ada dengan yang baru. Dengan demikian maka karya seni lama akan terus berkembang tanpa harus terpinggirkan.
Fungsi Apresiasi Seni
Disadari atau tidak, eksistensi sebuah karya seni tergantung pada penerimaan masyarakat yang menikmatinya. Pada beberapa kasus, sebuah karya seni justru terbengkalai karena minimnya apresiasi dari masyarakat baik personal maupun pemerintah secara kelembagaan. Biasanya setelah karya tersebut ditunjukkan euforianya hanya akan berlangsung sebentar dan di awal saja tanpa adanya follow up.
Ini yang menjadi penting sebab karya seni sebaik apapun jika tidak adanya feedbackpenerimaan dari masyarakat sebagai penikmatnya akan sia-sia saja dikembangkan. Disinilah fungsi dasar yang penting dari apresiasi terhadap seni yang mestinya dipertahankan.
Perlu diingatkan kembali bahwa apresisasi seni berarti sebuah kegiatan mengenali, memberi penilaian, dan menghargai karya seni tersebut khsususnya kepada seniman atau pembuat seni yang terlibat.
Ada setidaknya empat fungsi utama dari apresisai karya seni yang dapat Anda kenali agar lebih memahami mengenai apa itu apresiasi terhadap seni. Empat fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memperkuat Kecintaan Terhadap Seni
Ada banyak cara untuk mengapresiasi sebuah karya seni, salah satunya dengan penyelenggaraan kegiatan pertunjukkan atau pentas seni. Hal ini bisa jadi sebuah kegiatan paling efektif dalam rangka mengapresiasi sebuah karya seni.
Hal lain yang perlu dilestarikan tentunya adalah pada bagaimana mengajarkan kecintaan terhadap hasil karya seni. Dengan berbagai kegiatan apresiasi karya senidiharapkan mampu membuat para penikmat seni yang baru turut mencintai aktivitas mengapresiasi karya seni.
2. Menciptakan Penilaian
Dalam sebuah karya seni tentu ada wadah yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam berekspresi. Orang yang terlibat dalam apresiasi seni diharapkan mampu membangun swadaya berpikir yang lebih baik dalam menikmati seni. Orang-orang akan terhibur saat diselenggarakan kegiatan dalam rangka mengapresiasi seni. Selain itu, otomatis pengetahuan orang tersebut juga bertambah.
3. Mengembangkan Kemampuan Dan Skill Diri
Fungsi apresiasi terhadap seni yang ketiga adalah mengembangkan kemampuan dan skill. Kemampuan diri sendiri yang merupakan skillpribadi masing-masing dapat berupa mampu menciptakan karya-karya seni yang lain.
Tidak jarang para penikmat seni yang awalnya hanya sekedar mengapresiasi kemudian bisa menjadi kreator seni yang lebih ulung. Disinilah fungsi dari apresiasi seni yang jarang disadari.
4. Menjalin koneksi/hubungan
Fungsi apresisasi seni yang terakhir adalah membangun koneksi. Hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan timbal balik (feedback) yang positif antara pencipta seni dan penikmat seni.
Dengan adanya hubungan timbal balik positif tersbeut harapannya seni akan terus berkembang dan semakin banyak peminatnya.
Tingkatan Apresiasi Terhadap Seni
Dalam hal mengapresiasi sebuah karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan apresiasi seni itu sendiri.
Tiga tingkatan dalam apresiasi seni ialah meliputi tingkat empatik, estetis, dan kritik. Mari kita bahas tiga tingkatan tersebut satu per satu.
1. Tingkat empatik
Kata empatik dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti melibatkan pikiran dan perasaan (dalam menyikapi sesuatu). Apresiasi seni di tingkat empatik ini lebih berupa tangkapan secara indrawi: melihat, mendengar, merasakan, meraba dan lain-lain.
Misalnya ketika mendengar sebuah lagu atau musik, lalu kita merasa nyaman dan betah mendengarkannya. Dari aktivitas mendengar tersebut lalu timbullah penilaian dalam pikiran dan atau lisan kita bahwa musik tersebut bagus dan enak didengar. Itu satu contoh apresiasi seni musik, tentu masih banyak contoh-contoh lain yang bisa Anda telaah sendiri. Ini merupakan bagian dari apresiasi seni musik, dan perlu dipertahankan.
2. Tingkat estetis
Tingkat apresiasi seni selanjutnya adalah estetis. Kata estetis sendiri dalam kamus besar merupakan sebuah penilaian terhadap keindahan, dalam hal ini karya seni. Tingkat estetis pada apresiasi seni ini berupa pengamatan dan penilaian secara objektif.
Di tingkat estetis ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih melalui pengamatan baik sekilas maupun detail. Yaitu tentang bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa karya seni tersebut dapat berwujud seni seperti yang disaksikannya.
Misalnya saat kita menyaksikan pagelaran seni drama/teater, selama atau setelah pertunjukan Anda berpikir tentang bagaimana adegan tersebut dapat dibuat dan apa makna dari setiap adegan yang ada. Semua itu bisa disebut sebagai apresiasi terhadap keindahan karya seni pada tingkat estetis.
3. Tingkat kritik
Mengapresiasi seni yang sudah pada tingkat kritik biasanya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu saja. Aktivitas yang ada dalam tingkatan ini ialah seperti menganalisis, menjelaskan, memberi masukkan dan evaluasi serta mengambil kesimpulan.
Contoh mudahnya bisa Anda lihat pada berbagai ajang perlombaan seni baik seni tarik suara maupun seni gerak. Anda tentu bisa melihat juri-juri dalam ajang-ajang tersebut yang diberi kesempatan untul memberikan pujian, masukkan, atau bahkan mengkritik pedas dari apa yang mereka nilai.
Tingkat apresiasi mereka sebagai juri itulah salah satu bentuk apresiasi terhadap seni yang masuk ke dalam tingkatan kritik. Seringkali apresiator seni yang berada di tingkat ini memiliki kedudukan atau pengalaman di bidang seni yang sama yang lebih banyak dari pencipta karya itu sendiri.
Apresiasi Terhadap Karya SENI RUPA
Siapa saja yang dapat mengekspresikan sebuah apresiasi terhadap seni rupa? Apresiasi juga dibedakan menjadi dua tipe, yakni:
- Apresiasi pasif, apresiator dari jenis apresiasi ini ialah orang yang masih awam dengan seni namun memiliki minat yang tinggi terhadap karya seni itu sendiri.
- Apresiasi aktif, ialah apresiasi yang dilakukan muncul setelah seseorang itu menilai suatu karya seni.
Namun, apakah seni lainnya sama dengan seni rupa? Secara umum iya tapi secara khusus, tidak. Seni rupa sendiri ialah cabang karya seni dengan objek media yang dapat dilihat oleh mata serta dapat dirasakan dengan sentuhan.
Seni rupa juga bisa diartikan sebagai sebuah karya seni yang diciptakan oleh suatu objek dengan kriteria tertentu seperti konsep garis, bidang, bentuk, tekstur, pencahayaan dan warna berdasarkan pada estetika. Wajar saja jika kemudian seni rupa ini hanya bisa dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.
Meski begitu, dalam mengapresiasi suatu karya seni rupa perlu memperhatikan unsur-unsur seperti tema, gaya, teknik, dan juga komposisi. Untuk mengapresiasi seni juga tidak bisa hanya dengan menilai suatu karya seni saja, tapi dapat mengapresiasi sesuatu yang ada di sekitar kita.
Misalnya saja, ketika kita ingin membeli baju di sebuah toko baju, tentu kita memilih salah satu baju untuk dibeli dari sekian banyak pilihan baju yang disodorkan oleh penjual. Itu artinya kita juga telah melakukan suatu apresiasi.
Penilaian terhadap karya seni antar satu orang dengan yang lainnya juga berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan karakter dan kesukaan masing-masing orang. Jika menurut apresiator pertama karya tersebut cocok dengan pribadinya, belum tentu apresiator yang lain mengatakan hal yang sama. Hal ini dikarenakan:
- Status sosial yang berbeda-beda
- Tingkat intelektual
- Tingkat pemahaman dan penilaian seseorang itu bermacam-macam.
Contoh Seni Rupa
Setelah mengetahui apa dan bagaimana mengapresiasi sebuah karya seni rupa, tentu kita jadi perlu penasaran seperti apa seni rupa yang ada di sekitar kita. Di Indonesia, karya seni rupa ada berbagai jenis, bentuk, gaya, media, teknik, dan fungsi. Beberapa contoh seni rupa:
1. Pakaian
Dari segi bentuk dan bahan setiap pakaian yang dibuat sangatlah beragam dengan fungsi yang juga berbeda-beda. Bahan yang digunakan bisa berasal dari budai daya tumbuhan, seperti kapas yang dipintal menjadi benang untuk ditenun menjadi kain dan dibentuk menjadi sebuah pakaian.
2. Perhiasan
Sejak peradapan manusia sudah ada yang namanya menghias tubuh mulai dari bagian kepala, telinga, hidung, leher, dan lain sebagainya. Bahan yang digukana bisa dari serat tumbuhan atau ranting atau bagian tubuh binatang seperti taring atau kulit bahkan kepala yang diawetkan. Juga ada yang terbuat dari aneka batu dan logam.
3. Topeng dan Wayang
Di Indonesia ternyata ada juga jenis karya seni rupa yang berkaitan dengan seni lain. Contohnya seperti topeng dan wayang.
4. Senjata
Senjata menjadi salah satu karya seni rupa yang turun temuru. Sudah sejak dulu masyarakat gemar dengan senjata sebab jenis karya seni rupa ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi bentuk, bahan, teknik pembuatan, sampai dengan ornamen hiasannya.
Pada intinya pentingnya apresiasi seni baik seni suara sampai dengan seni rupa diperlukan untuk menjaga eksistensi dari seni itu sendiri. Semakin banyak orang bisa menghargai keberadaan seni maka akan terus berkembang kecintaan terhadap seni yang dimaksud.
Ada banyak cara memberi apresiasi seni sesuai dengan porsi kita masing-masing. Bisa dengan mendengarkan musik, menonton pertunjukan drama dan lain-lain. Yang jelas bicara soal apresiasi seni maka kita akan dibawa pada sesuatu yang menyenangkan, percayalah. Semoga kita termasuk generasi muda yang menjadi pelopor dan apresiator seni yang baik.
Originally posted 2019-05-05 20:59:20.
Yeay yeay makasih ya
Bermanfaat,thanks ,jd ladang amal
Kk ko tidak ada jawaban , sebutkan perwujudan apresiasi seni rupa negara
kk kok gak ad jawabannya sih