Contoh latar belakang proposal penelitian adalah kumpulan atau beberapa bahasan yang menceritakan tentang apa yang melandasi penulis untuk menulis karya itu.
Latar belakang biasanya terdiri dari latar belakang proposal, laporan, skripsi, atau makalah. Menyajikan latar belakang pun ada tata cara pembuatannya dan penjelasan secara detail.
Selain itu, latar belakang juga dicantumkan dalam dokumen penting contohnya proposal kegiatan.
Tips agar memudahkan dalam membuat latar belakang, yaitu observasi masalah, identifikasi masalah, analasisi masalah, dan menyimpulkan solusi.
Berikut contoh latar belakang proposal penelitian.
Konten
Contoh 1
Judul penelitian: Alih Kode Dan Campur Kode Oleh Dalang Wayang Onthel Dalam Lakon Kere Munggah Bale
Latar Belakang
Manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi yang penting dalam kehidupannya. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan kemauannya kepada anggota kelompok sosial.
Dengan bahasa pula manusia dapat bergaul dengan sesama manusia sehingga bahasa sebagai sarana komunikasi memungkinkan terjadinya suatu sistem sosial dalam masyarakat.
Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari selalu menggunakan bahasa dalam menyampaikan pesan untuk orang lain.
Dengan demikian, setiap masyarakat dipastikan memiliki dan menggunakan alat komunikasi sosial tersebut. Tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat.
Bahasa tidak hanya digunakan dalam komunikasi dalam masyarakat, namun juga digunakan dalam kebudayaan. Salah satunya digunakan dalam seni petunjukan wayang. Wayang adalah salah satu hasil budaya Jawa yang selalu berkembang mengikuti perkembangan budaya masyarakatnya.
Beberapa jenis wayang yang berkembang di masyarakat antara lain wayang purwa, wayang wong, wayang klithik, wayang kancil, wayang suket, wayang onthel, dan masih banyak lagi. Perkembangan seni pertunjukan wayang tidak hanya berupa bentuk wayang tapi penggunaan bahasa agar lebih menarik bagi penikmatnya
Salah satu jenis wayang yang berkembang dalam waktu dekat adalah wayang onthel. Wayang onthel merupakan wayang kontemporer yang dikembangkan oleh salah satu komunitas penggemar sepeda tua di Magelang. Andri Topo adalah penggagas sekaligus galang dari wayang onthel tersebut.
Wayang onthel ini salah satu bentuk apresiasi terhadap wayang dengan bentuk properti dan alat musiknya dengan menggunakan onderdil sepeda kuno. Musik pengiring terdiri atas perpaduan antara gamelan yakni kendang, saron, demung, dan gong dengan alat yang dibuat dari onderdil atau peralatan sepeda antara lain kunci ring, kunci pas, bel sepeda, dan jeruji. Komunitas tersebut telah beberapa kali melakukan pertunjukan wayang onthel, diantaranya lakon “Wayang Onthel on the Ex Bike Street” dan Kere Munggah Bale.
Tidak hanya pentas di kota asalnya saja, tetapi sudah dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta dan Surakarta. Dalam lakon Kere Munggah Bale, pementasan wayang onthel ini digelar di Balai Budaya Jawa Tengah, Surakarta dalam rangka Festival Wayang Kontemporer 2012.
Pada umumnya bahasa yang digunakan dalam seni pertunjukan wayang adalan bahasa Jawa, bahasa yang digunakan oleh dalang Andri Topo dalam memainkan wayang adalah bahasa sehari – hari dan sering juga menggunakan bahasa nasional atau bahasa Indonesia. Hal ini banyak sekali variasi bahasa berupa alih kode dan campur kode pertunjukan wayang onthel dalam lakon Kere Munggah Bale.
Contoh terdapat pada kalimat “Sapa? Oh kowe Jambul Jambul. Ya iki kayane wis komplit kabeh ya?”‘Siapa? Oh kamu Jambul Jambul. Ya sepertinya sudah komplit semua ya?’. Kalimat tersebut mengalami peristiwa campur kode ke dalam. Campur kode ke dalam ditandai dengan adanya penyisipan yang berwujud kata dasar yang berasal dari bahasa Indonesia.
Pada kalimat tersebut indikator penggunaan campur kode terdapat pada kata komplit. Kata komplit termasuk dalam wujud kata dasar karena tidak mengalami peristiwa pengimbuhan. Kata komplit mempunyai padanan kata dalam bahasa Jawa yaitu jangkep ‘komplit’.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan variasi bahasa berupa alih kode dan campur kode oleh dalang wayang onthel dalam lakon Kere Munggah Bale terjadi, baik secara sadar maupun tidak dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Hal-hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tantang kedua peristiwa tersebut mengingat penelitian serupa dengan sumber data berupa percakapan pementasan wayang onthel dalam lakon Kere Munggah Bale jarang dilakukan.
Contoh 2
Judul penelitian: Optimalisasi Perkuliahan Metodologi Penelitian Melalui Pendekatan Konstruktivis
Latar Belakang
Mata kuliah Metodologi Penelitian merupakan mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa dalam mengikuti kuliah di program studi yang dipilihnya, tidak terkecuali bagi mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), khususnya mahasiswa prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Non Reguler anggkatan 2006.
Mahasiswa prodi PKn angkatan 2006 saat ini memasuki kegiatan perkuliahan pada semester VI (enam) dan mendapat sejumlah mata kuliah yang ditawarkan pada semester VI (enam) termasuk mata kuliah Metodologi Penelitian.
Mata kuliah Metodologi Penelitian membekali mahasiswa agar mampu menguasai metode atau cara-cara melakukan penelitian yang benar. Melakukan penelitian merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa untuk menyusun tugas akhir skripsi (TAS) yang merupakan tugas wajib bagi setiap mahasiswa prodi PKn untuk meraih gelar kesarjanaan (S1).
Dengan mengikuti perkuliahan Metodologi Penelitian diharapkan mahasiswa mampu melakukan penelitian dengan benar sesuai kaidah-kaidah metodologi penelitian. Mengikuti kuliah Metodologi Penelitian menjadikan mahasiswa terampil melakukan penelitian dengan benar. Keterampilan melakukan penelitian adalah bekal keberhasilan bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi. Inilah yang menjadi tujuan utama dari kegiatan kuliah Metodologi Penelitian.
Ketercapaian tujuan mata kuliah Metodologi Penelitian segera terwujud jika kegiatan perkuliahannya dilaksanakan dengan optimal, artinya kegiatan perkuliahan yang melibatkan dosen dan mahasiswa harus dilaksanakan seideal mungkin. Dosen dan mahasiswa harus aktif dalam kegiatan perkuliahan tersebut.
Sarana dan prasarana perkuliahan haruslah tersedia dengan baik dan media perkuliahan memadai sesuai silabus mata kuliah Metodologi Penelitian. Disamping itu yang paling penting ialah bahwa kegiatan perkuliahan haruslah terpusat pada mahasiswa (student centered). Mahasiswa harus aktif dalam kegiatan perkuliahan untuk dapat mengkonstruksi dan menemukan konsep-konsep ilmu tentang metode penelitian.
Kemampuan mengkonstruksi mahasiswa dapat dibangun melalui kegiatan perkuliahan dengan pendekatan konstruktivis. Perkuliahan dengan pendekatan konstruktivis menempatkan mahasiswa sebagai subjek belajar yang mandiri untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri.
Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut. (Ahmad Faqih, @2009 Multply.Inc. Abaout.Blog.Term.Privacy.Corporate).
Namun pada kenyataannya pada awal berlangsungnya kegiatan kuliah nampak sebagian besar mahasiswa yang mengikuti kuliah sulit memahami pentingnya metode penelitian yang benar bagi mahasiswa.
Hal ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen tentang pembuatan proposal penelitian, tidak ada satupun mahasiswa yang berani menjawab pertanyaan tersebut dan bahkan sebagian besar mahasiswa (empat puluh lima mahasiswa) yang mengikuti kuliah bersikap pasif dengan menunggu penjelasan dari dosen, dan banyak mahasiswa sulit memahami pentingnya pembuatan proposal yang benar bagi suatu kegiatan penelitian.
Nampaknya mahasiswa terbiasa dan lebih senang mendengarkan ceramah dosen ketimbang harus aktif melakukan kegiatan. Jika dibiarkan akan mempengaruhi kemampuan keterampilan mahasiswa dalam melakukan penelitian, dan pada akhirnya berpengaruh pada lambannya penyelesaian tugas akhir skripsi.
Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera dilakukan tindakan agar perkuliahan Metodologi Penelitian dapat berlangsung optimal dengan hasil yang memuaskan, dan pada akhir perkuliahan Metodologi Penelitian setiap mahasiswa dapat menyusun sebuah proposal penelitian yang siap dikonsultasikan kepada pembimbing untuk segera dilaksanakan penelitian sebagai bahan untuk menyusun tugas akhir skripsi.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut tidak lain adalah melalui perkuliahan dengan pendekatan konstruktivis. P
erkuliahan dengan pendekatan konstruktivis membangun pemahaman mahasiswa dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal, dan perkuliahan dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. (Bahan Sosialisasi KTSP Depdiknas RI 2006).
Demikian contoh latar belakang proposal penelitan. Semoga dapat bermanfaat. Terimakasih.
Sumber:
- http://eprints.uny.ac.id/25185/1/Sandan%20Niyarti%2006205241052.pdf
- http://staffnew.uny.ac.id/upload/131474242/penelitian/LAPORAN+PENLIT.pdf
Originally posted 2020-11-16 09:44:20.