Judul Teks Deskripsi: Sejarah Teks Aksara Jawa
Aksara / tulisan Jawa dan bali hanya merupakan suatu perkembangan dari huruf aksara kawi. Aksara kawi adalah salah satu pebu dari aksara Brahmi.
Pada masa kerajaan Hindu Buddha aksara kawi digunakan di dalam literatur tentang agama. Aksara kawi juga sekaligus sebagai aksara yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa sanserkerta. Biasanya naskah dalam bahasa sanserkerta ditulis di daun lontar.
Seiring berjalannya waktu, aksara kawi mengalami perubahan hingga menjadi aksara Jawa. Akan tetapi, ortografi pada aksara kawi masih tetap digunakan.
Di abad 17, aksara kawi menjadi lebih modern. Bahkan tidak lagi disebut dengan aksara kawi, melainkan carakan / hanacaraka. Inilah yang menjadi cikal bakal dari aksara Jawa.
Penggunaan carakan / hanacaraka sering kali dimanfaatkan oleh para penulis keraton. Baik itu pada keraton Jogjakarta maupun Surakarta. Banyak karya yang telah menggunakan aksara Jawa. Mulai dari babad / catatan sejarah, primbon / ramalan, serat / cerita, kakawiri / tembang kuno dan lain sebagainya.
Biasanya penulisan naskah bukan hanya sekedar tulisan semata. Namun dilengkapi dengan teknik kaligrafi. Untuk kaligrafi pada naskah aksara Jawa disebut dengan wadana. Arti dari wadana figuran halaman / bordir.
Pada abad ke 19, terdapat suatu lokakarya di daerah Sriwedani, Surakarta. Lokakarya itu berupa suatu wewaton Sriwedari / ketetapan Sriwedari. Ketetapan itu adalah suatu landasan atas penggunaan ortografi.
Setelah masa kemerdekaan terdapat berbagai macam panduan tentang ortografi di dalam aksara Jawa. Salah satunya yaitu Patokan Panoelise Temboeng Djawa pada 1946 dan Kongres Bahasa Jawa / KBJ pada 1991 hingga 2006.
Penggunaan dari bahasa Jawa juga telah diromanisasikan / ditulis dengan huruf latin. Hal ini disebabkan karena huruf latin menjadi huruf universal. Hal ini juga tidak terjadi pada aksara Jawa, tetapi juga seluruh huruf yang ada di dunia.
Kemudian seiring menculnya komputer, aksara Jawa pun dibuat dalam unicode untuk penulisan melalui komputer. Unicode juga diciptakan oleh KBJ.
Bahkan kini unicode juga telah masuk ke dalam teknik penulisan internasional dan dapat dijumpai di berbagai macam situs, termasuk Wikipedia.
Demikian contoh teks deskripsi tentang sejarah Aksara Jawa.
Originally posted 2020-04-27 16:44:08.