Perpindahan kalor? Apakah itu? Energi kalor dapat ditransfer dari satu tubuh ke tubuh lain atau dari satu lokasi dalam tubuh ke tubuh lainnya. Studi tentang teknik dan metode yang diadopsi untuk mentransfer energi kalor dikenal sebagai ‘perpindahan kalor’.
Untuk memfasilitasi perpindahan kalor antara 2 benda, perlu ada perbedaan suhu di antara keduanya yang berarti bahwa benda-benda ini harus memiliki 2 suhu yang berbeda satu lebih tinggi dari yang lain untuk memungkinkan kalor mengalir dari satu tubuh ke tubuh lainnya.
Konten
Pengertian Perpindahan Kalor
Kalor adalah bentuk energi yang berasal dari skala molekuler. Molekul suatu zat bergetar pada posisi tetap atau tidak ketika energi disuplai kepadanya. Ketika molekul bergetar, kalor mentransfer energi ke molekul-molekul di sekitarnya yang menyebabkan molekul bergetar juga.
Energi kinetik ini membangun pada tingkat makro karena semakin banyak energi yang disuplai ke molekul-molekul zat ini. Akibatnya, ketika energi mencapai ambang batas (misal Titik lebur, titik didih) molekul atau atom akan membebaskan diri dari gaya tarik interatomik dan konversi keadaan yaitu perubahan fase terjadi.
Energi kalor suatu benda juga dapat didefinisikan sebagai bentuk energi yang dapat ditransfer dari satu tubuh ke tubuh lain atau di dalam tubuh itu sendiri. Transfer inilah yang disebut perpindahan kalor.
Nah, perpindahan kalor ini bisa dilakukan asal ada perbedaan suhu dan dapat dihasilkan oleh tubuh dengan mengorbankan bentuk energi lain.
Contoh Perpindahan Panas
Contoh dari perpindahan kalor sendiri adalah dari secangkir teh. Katakanlah Anda telah menyiapkan secangkir teh untuk diri sendiri. Tehnya sangat panas pada suhu 80 ° C dan Anda membiarkannya di ruangan dengan suhu 25 ° C selama beberapa waktu supaya dingin.
Tentu ini adalah hukum pertama perpindahan kalor. Perpindahan kalor hanya akan terjadi antara 2 benda ketika mereka memiliki perbedaan suhu yang substansial.
Sekarang, setelah beberapa waktu Anda kembali untuk menemukan bahwa teh dalam cangkir telah mendingin hingga mencapai 50 ° C maka Anda bisa menyeruputnya dan itu adalah hukum kedua tentang perpindahan kalor.
Kalor hanya akan mengalir dari tubuh pada suhu yang lebih tinggi ke tubuh pada suhu yang lebih rendah. Tidak mungkin untuk memiliki skenario di mana kalor mengalir dari ruangan pada suhu 25 ° C ke cangkir teh pada suhu 80 ° C dan memanaskannya lebih jauh.
Jenis Perpindahan Kalor
Kalor ditransfer melalui bahan padat (konduksi), cairan dan gas (konveksi), dan gelombang elektromagnetik (radiasi). Kalor biasanya ditransfer dalam kombinasi ketiga jenis kalor ini dan jarang terjadi dengan sendirinya. Berikut adalah penjelasannya.
1. Konveksi
Konveksi adalah mode perpindahan kalor yang sebagian besar terjadi dalam cairan dan gas. Dalam metode ini, perpindahan kalor terjadi dengan gerakan materi yang sebenarnya dari satu tempat di dalam tubuh ke tempat lain. Contoh Anda merasa jauh lebih dingin saat berangin.
2. Konduksi
Konduksi adalah metode perpindahan kalor di dalam tubuh atau dari satu tubuh ke tubuh lain karena perpindahan kalor oleh molekul yang bergetar pada posisi rata-rata.
Tubuh yang menjadi tempat perpindahan kalor harus bersentuhan satu sama lain. Tidak ada pergerakan materi saat memindahkan kalor dari satu lokasi ke lokasi lain. Contoh menyentuh secangkir kopi panas.
3. Radiasi
Radiasi adalah bentuk lain dari perpindahan kalor. Tidak membutuhkan media apa pun dan dapat digunakan untuk mentransfer kalor dalam ruang hampa juga.
Metode ini menggunakan gelombang elektromagnetik yang memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat lain. Contoh Anda merasa panas ketika berdiri dekat dengan api.
Dari pengertian perpindahan kalor di atas, sudahkah Anda memahami betul apa itu kalor dan mengapa tubuh Anda bisa merasa panas atau secangkir teh bisa dingin jika diletakkan di udara yang dingin.
Originally posted 2020-03-13 08:21:29.