4 Jenis Recount Text

Untuk memudahkan dalam memahami, recount text dibagi dalam beberapa jenis. Adapun jenis-jenis teks recount adalah sebagai berikut:

1. Personal Recount

Jenis teks ini merupakan teks yang digunakan untuk menceritakan kembali tentang pengalaman pribadi yang telah dilalui oleh penulis recount text.

Contoh:

Pada saat liburan semester kemarin, aku dan teman-teman berwisata ke pantai pasir putih yang berada di kabupaten Trenggalek.

Perjalanan yang kami tempuh cukup memakan waktu yang lama dengan jalanan yang naik dan turun. bukannya merasa lelah, kami semua merasa senang.

Hal tersebut dikarenakan di sepanjang perjalanan, kami ditemani dengan hijaunya pepohonan dan langit yang berwarna biru.

Setelah 2 jam menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai di pantai pasir putih yang terlihat bersih dan nyaman. Rasanya lelah kami terbayar, karena kami disuguhi dengan pemandangan pasir putih yang membentang luas, lautan biru, kicauan burung-burung pantai.

Jika di artikan dalam bahasa inggris:

During last semester’s vacation, my friends and I traveled to the white sand beach in Trenggalek district. The journey we took quite a long time with the roads going up and down.

Instead of feeling tired, we all felt happy. That is because along the way, we were accompanied by green trees and blue sky. After 2 hours of traveling, we finally arrived at the white sand beach that looks clean and comfortable.

We feel tired paid off, because we were treated to a view of white sand that stretches broad, blue seas, chirping of the beach birds.

2. Factual Recount

Jenis teks berikut ini merupakan teks yang berisi tentang laporan peristiwa yang benar-benar terjadi dan bukan berdasarkan opini semata. Seperti misal laporan kecelakaan lalu lintas dan lainnya.

Contoh:

Ketika aku sedang dalam perjalanan menuju kampus di pagi hari, terjadi kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan tersebut melibatkan 2 pengendara motor, yang mana salah satu di antara keduanya meninggal dunia. Kecelakaan itu menyebabkan jalanan kota menjadi macet dan membuat pengguna jalan lain yang lewatmerasa takut.

When I was on my way to campus in the morning, there was a traffic accident. The accident involved two motorcyclists, one of whom died. The accident caused the city streets to a standstill and made other road users pass by feeling scared.

3. Imaginative

Jenis teks ini merupakan jenis dari recount text yang berfungsi untuk menyajikan cerita imajinatif berdasarkan peristiwa, maupun kejadian yang telah terjadi ataupun di alami yang mana kemudian dituliskan ke dalam bentuk teks.

Contoh:

Pagi itu, aku sedang menyiram bunga di taman yang berada di samping rumah. Di taman tersebut banyak kupu-kupu yang beterbangan.

Melihat hal tersebut, aku jadi membayangkan jika seandainya aku memiliki sepasang sayap yang indah. Sehingga aku akan berpenampilan layaknya peri-peri yang ada di televisi, serta dapat terbang ke sana dan ke mari semaunya tanpa merasa takut akan jatuh.

That morning, I was watering flowers in the garden beside the house. In the park, many butterflies fly. Seeing this, I wondered if I had a beautiful pair of wings. So that, I will look like a fairy on television, and be able to fly here and there as I wish without feeling afraid of falling.

4. Historical Recount Text

Teks ini merupakan jenis dari teks recount yang berisi dan membahas tentang sejarah yang pernah terjadi pada dahulu kala.

Cerita sejarah yang diceritakan kembali tersebut bisa berupa tempat bersejarah, benda bersejarah, maupun peristiwa-peristiwa sejarah yang mengiringi. Seperti peristiwa sumpah pemuda, sejarah didirikannya tugu Monas, dan masih banyak lagi.

Contoh:

10 November dikenal sebagai hari pahlawan, yang mana merupakan sebagai peringatan terhadap semua pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Pada waktu itu semangat warga Surabaya dalam mempertahankan wilayah Indonesia dari Sekutu begitu membara.

Dengan semangat yang dihidupkan melalui pidato-pidato Bung Tomo, warga Surabaya berani mempertaruhkan nyawa mereka agar terbebas dari penjajah.

November 10 is known as Heroes’ Day, which is a warning to all the heroes who have fought for independence. At that time,the enthusiasm of the citizens of Surabaya in defending Indonesian territory from the Allies was very burning. With a spirit that is alive through Bung Tomo’s speeches, Surabaya residents have the courage to risk their lives to be free from invaders.

Originally posted 2019-09-21 13:59:04.