Tiap-tiap negara memiliki perbedaan serta tantangannya sendiri dalam menghadapi pendapatan nasional. Untuk mengetahui pendapatan produksi dalam masyarakat maka laporan tahunan sangat diperlukan.
Perhitungan ini juga bisa membantu menentukan tingkatan kemajuan atau kemunduran suatu negara. Laporan ini juga mampu menentukan apakah suatu negara bisa dikatakan sebagai negara maju atau negara berkembang berdasarkan tingkat produksinya.
Lebih jauh mengenai pendapatan nasional akan dibahas secara rinci pada artikel informatif di bawah ini.
Konten
Pengertian Pendapatan Nasional
Definisi pendapatan nasional adalah suatu alat ukur untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Laporan ini dibuat agar mengetahui hasil total produksi seluruh masyarakat dalam suatu negara dalam kurun waktu satu tahun.
Dengan mengetahui ini, permasalahan ekonomi, tujuan serta arah perekonomian suatu negara dapat terstruktur dengan baik. Laporan tahunan ini juga bisa menjadi rujukan atau perbandingan atas pembangunan ekonomi suatu negara di setiap tahunnya.
Pengeluaran untuk memberikan dana untuk produksi nasional juga dapat dipantau melalui laporan tahunan ini.
Manfaat Pendapatan Nasional
Masing-masing negara bisa mendapatkan berbagai manfaat melalui perhitungan menyeluruh terhadap pendapatan nasional. Salah satu manfaat pendapatan nasional adalah mengetahui kesejahteraan masyarakat di negara tersebut.
Selain itu, evaluasi kinerja perekonomian juga dapat diketahui secara lebih detail dan menyeluruh. Melihat pendapatan negara satu dan negara lainnya juga akan lebih mudah melalui laporan pendapatan nasional.
Hal ini jelas menguntungkan suatu negara sebab mengkaji kekurangan dan kelebihan tingkat produksi dalam masyarakat akan jauh lebih mudah.
Konsep Pendapatan Nasional
Untuk membuat suatu laporan, dibutuhkan sebuah konsep yang jelas agar dapat dijadikan bahan acuan dan referensi yang jelas. Laporan pendapatan nasional juga harus menggunakan konsep yang terstruktur agar dapat mudah dipahami.
Ada beberapa konsep pendapatan nasional yang terdapat dalam laporan keuangan akan dikupas habis melalui artikel ini.
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto atau biasa juga disebut dengan Gross Domestic Product (GDP) adalah seluruh barang maupun jasa yang diproduksi dalam negara tersebut. Selain hasil barang dan jasa dari warga negara, warga negara asing yang sedang bekerja di negara tersebut juga ikut dihitung.
Perusahaan asing yang juga membuka cabang di negara tertentu maka hasil barang atau jasanya bisa diperhitungkan sebagai modal atau bruto. Untuk menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) sangatlah mudah.
Cukup menambah hasil produksi dalam negeri ditambah dengan hasil produksi perusahaan atau warga asing di negara tersebut.
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto yang bisa juga disebut Gross National Product (GNP) adalah penghasilan dari produksi masyarakat dalam negeri. Hasil produksi maupun jasa dari warga negara tersebut di luar negeri dalam kurun waktu tertentu juga masuk dalam perhitungan.
Sebagai contoh jika ada warga Indonesia yang menjual produk atau menjual jasa di negara lain, maka itu termasuk dalam hitungan PNB. Cara menghitung PNB atau GNP adalah dengan menambahkan pendapatan warga negara dalam negeri dan pendapatan warga negara di luar negeri.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN
Setelah itu, hasil pendapatan dikurangi dengan pendapatan perusahaan asing maupun warga negara asing di dalam negeri.
3. Produk Nasional Neto (PNN)
Produk Nasional Neto (PNN) yang biasa juga disebut Net National Product (NNP) adalah hasil pendapatan dari produksi maupun jasa. Hal ini dilakukan agar mengetahui hasil bersih dari pengeluaran baik investasi neto dan investasi bruto bersamaan dengan pengurangan angka depresiasi.
Barang yang dihasilkan akan mengalami penyusutan seiring perkembangan waktu, sehingga nilai jual menjadi berkurang. Alat-alat produksi yang juga mengalami kerusakan diperhitungkan melalui PNN bisa disebut sebagai pergantian barang atau penyusutan barang.
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Biasanya perhitungan penyusutan barang atau alat bersifat perkiraan sehingga sering memunculkan kesalahan perhitungan.
4. Pendapatan Nasional Neto (PNN)
Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National Income (NNI) adalah hitungan balas jasa dari masyarakat yang memproduksi barang atau jasa. Dalam menghitung NNI, jumlah pajak tidak langsung juga haruslah diperhitungkan.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa ditanggung oleh pihak lain seperti pajak undian dan pajak hasil jual. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi Net National Product (NNP) dengan pajak tidak langsung.
5. Pendapatan Perseorangan
Yang dimaksud Pendapatan Perseorangan atau biasa disebut sebagai Personal Income (PI) adalah angka yang didapatkan oleh semua orang dalam masyarakat. Walaupun tidak melakukan produksi atau pekerjaan apapun, pendapatan tetap dihitung sebagai Personal Income (PI).
Hal ini termasuk juga dengan menghitung gaji para pekerja baik swasta maupun negeri juga wiraswasta yang didapatkan dalam kurun waktu tertentu.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Untuk menghitung hal ini dibutuhkan transfer payment atau jumlah yang dibayarkan untuk tunjangan seperti tunjangan pensiun kepada karyawan pensiunan. Tunjangan pensiun ini diambil dari PNN tahun lalu.
6. Pendapatan Siap Dibelanjakan (DI)
Pendapatan Siap Dibelanjakan yang memiliki istilah lain Disposable Income (DI) adalah pendapatan bersih yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup seseorang.
DI juga bisa digunakan untuk melakukan investasi ataupun membeli suatu produk dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
DI = PI – Pajak Langsung
Jumlah pendapatan yang siap dibelanjakan adalah hasil pengurangan pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung. Jika sebelumnya pajak tidak langsung dibebankan kepada orang lain, maka pajak langsung ditanggung oleh pihak atau orang yang bersangkutan.
Komponen dan Rumus
Komponen dan rumus menghitung pendapatan nasional sangat beragam dan harus dipahami agar tidak salah dalam mengimplementasikan pendapatan nasional. Untuk menggunakan rumus perhitungan, dibutuhkan pendekatan agar hitungan tepat sasaran.
Komponen dan rumus ini juga mampu menghitung tingkat efektivitas sumber daya manusia untuk memproduksi barang maupun jasa. Pendekatan yang digunakan ada tiga jenis yaitu, rumus pendekatan pengeluaran, rumus pendekatan pendapatan, dan rumus pendekatan produksi.
1. Rumus Pendekatan Pengeluaran
Rumus untuk mengetahui jumlah total pengeluaran suatu negara dalam kurun waktu tertentu cukup mudah. Yaitu menjumlah seluruh hasil pengeluaran bidang ekonomi dari mulai pihak negeri hingga swasta.
Produksi rumah tangga juga tidak bisa luput untuk dihitung guna mengetahui pengeluaran. Rumusnya adalah dengan menghitung penjumlahan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah yang ditambah juga dengan hasil pengurangan ekspor impor.
2. Rumus Pendekatan Pendapatan
Rumus ini penting untuk menghitung pendapatan masyarakat dalam suatu negara baik dari sektor usaha kecil hingga pihak negeri maupun swasta.
Hal ini dilakukan karena memproduksi suatu barang ataupun jasa membutuhkan pekerja, pemilik modal, dan juga keahlian sesuai dengan bidang pekerjaan.
Rumusnya lengkapnya adalah pendapatan ditambah dengan pendapatan bersih, bunga pendapatan dan keuntungan perusahaan atau perseorangan.
3. Rumus Pendekatan Produksi
Rumus yang bisa menghitung produksi dalam pendapatan nasional adalah dengan dengan mengalikan harga barang dan juga jenis barang. Nilai ini juga berlaku dalam kurun waktu tertentu. Seperti misal di Indonesia hanya berjarak satu tahun sekali.
Originally posted 2020-03-14 08:21:30.